TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Terminal Lebak Bulus Supri Hartono mengatakan kini banyak angkutan umum di dekat Stasiun MRT dan Halte Transjakarta Lebak Bulus, Jalan R.A. Kartini atau Ciputat Raya.
Baca juga: MRT Jakarta Bikin Park And Ride Stasiun Lebak Bulus dan Fatmawati
Menurut Supri, penumpukan itu terjadi lantaran sejumlah angkutan umum, seperti angkot, Jak Lingko, bus Damri, sampai Transjabodetabek, tidak memiliki terminal untuk menunggu penumpang.
"Penumpukan angkutan tidak bisa dihindarkan karena tidak ada lokasi lagi untuk menampung angkutan umum," kata Supri saat ditemui di Terminal Lebak Bulus, Rabu, 20 Maret 2019.
Puluhan angkutan umum yang berada di Jalan R.A. Kartini, ujar dia, tidak bisa ngetem di Terminal Lebak Bulus. Alasannya, saat ini Terminal Lebak Bulus hanya berfungsi untuk jalur terusan bus antarkota antarprovinsi (AKAP).
Selain itu, sebagian rute angkutan juga tidak memungkinkan masuk lantaran jalur R.A. Kartini satu arah. "Kalau mau masuk mereka akan memutar, karena ini hanya jalur transit bus AKAP saja," ucap Supri
Untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas di lokasi tersebut, setiap hari pihaknya menerjunkan tiga personel untuk membantu petugas Satuan Pelaksana Dinas Perhubungan Kecamatan Cilandak. "Terutama di jam sibuk pagi dan sore hari."
Menurut dia, penumpukan angkutan umum, terutama Jak Lingko, terjadi lantaran mereka tidak menerapkan hideway dengan baik. Semestinya, kata dia, angkot Jak Lingko tidak perlu ngetem terlalu lama menunggu penumpang.
Kenyataannya, kata dia, saat ini angkot Jak Lingko masih banyak yang ngetem lama di badan Jalan R.A. Kartika. "Jadi mereka masih menggunakan sistem dorong. Sebab, masih ada beberapa angkot Jak Lingko yang ngetem."
Menurut Supri, jika Jak Lingko menggunakan sistem hideway harusnya tidak perlu ngetem. Jadi, mereka akan datang setiap beberapa menit sesuai hideway yang ditentukan. "Misalnya tiga menit atau lima menit sekali," ucapnya.
Supri mengatakan, penumpukan angkutan umum di Jalan R.A. Kartini memang harus diselesaikan segera menjelang beroperasinya MRT Jakarta. Sebab, jika tidak segera dipecahkan, menurut Supri, jalan tersebut akan menimbulkan titik kemacetan baru. "Akan semerawut karena tidak ada terminal dan angkutan banyak menumpuk di sana."
Pencatat kilometer Jak Lingko 03 rute Pondok Labu-Lebak Bulus, Edianto, mengatakan armada Jak Lingko dengan tujuan Lebak Bulus terpaksa parkir di badan jalan lantaran tidak ada lahan parkir di kawasan Stasiun Lebak Bulus.
"Sebab moda Jak Lingko kan akan diintegrasikan dengan MRT. Jadi harus didekatkan ke Stasiun MRT dan Halte Transjakarta Lebak Bulus," kata Edianto saat ditemui di kawasan Stasiun Lebak Bulus, Senin, 18 Maret 2019.
Ia menuturkan, selain Jak Lingko, juga ada Jak 03 dan Jak 32 yang parkir di badan jalan adalah Jak 32 rute Petukangan-Lebak Bulus dan Jak 45 rute Ragunan-Lebak Bulus. Jak Lingko dari tiga rute tersebut telah beroperasi sejak satu bulan lalu. "Sebelumnya Ok Otrip. Kalau dihitung saat masih Ok Otrip sudah setahun," ujarnya.
Edianto mengatakan keberadaan Jak Lingko yang parkir di badan Jalan Ciputat Raya memang sempat mendapat teguran dari petugas Dinas Perhubungan Jakarta Selatan. Namun, setelah dijelaskan akhirnya mereka bisa mengerti dan tidak melarang Jak Lingko parkir di badan jalan.
Selain Jak Lingko ada angkutan reguler yang juga parkir di badan jalan, yakni angkot 106 jurusan Parung-Lebak Bulus. Namun, kata dia, jika penumpang naik angkot reguler akan dikenai tarif, sebab mereka belum masuk ke Jak Lingko.
Sedangkan, penumpang yang naik Jak Lingko gratis asal membeli kartu Jak Lingko. "Naik Jak Lingko gratis pakai kartu kami. Sebab, konsepnya Jak Lingko adalah angkutan pengumpan ke transportasi massal seperti Transjakarta dan MRT."
Baca juga: Jarak Park and Ride ke MRT Lebak Bulus: 7 Menit Jalan Kaki
Terkait dengan sepeda motor, kata dia, seharusnya bisa ditertibkan. Sebabnya, motor tersebut bukan angkutan umum yang mempermudah penumpang ke Stasiun MRT dan Transjakarta. "Kalau Jak Lingko kan memang tujuannya mau diintegrasikan. Kami juga tidak ngetem terlalu lama sebab hide away Jak Lingko empat menit sekali," ujarnya. "Jadi cepat perputarannya."